Selasa, 05 Maret 2013

LSI: Kasus Korupsi Demokrat dan PKS Berdampak Beda



Senin, 04 Maret 2013 | 20:27 WIB

"Contoh nyatanya, dua calon gubernur Jawa Barat yang diusung oleh dua partai tersebut (Demokrat dan PKS), di mana mantan pemimpin partainya sama-sama menjadi tersangka, tetapi efeknya berbeda. Kasus Demokrat begitu efektif 'merusak' citra kandidat yang diusungnya (Dede Yusuf), sedangkan kasus PKS tidak," kata Totok di Jakarta, Senin (4/3).

Dampak yang berbeda tersebut, menurut dia, disebabkan kasus dugaan korupsi suap impor daging sapi mantan presiden PKS Luthfi tidak terlalu masif diberitakan di media dibandingkan kasus dugaan korupsi Hambalang yang melibatkan nama Anas Urbaningrum.

"Padahal 40 persen responden dari warga Jawa Barat mengetahui bahwa presiden PKS menjadi tersangka kasus korupsi, namun hal itu tidak terasosiasi secara langsung kepada cagub Ahmad Heryawan (Aher) yang diusung oleh partai itu," ujarnya.

Hal itu, kata dia, terbukti dari hasil survei yang menyatakan hanya 30 persen responden yang tahu bahwa cagub Jawa Barat Aher diusung oleh beberapa partai, dan salah satunya adalah PKS.

Dia berpendapat tidak identiknya Aher dengan PKS dan kasus dugaan korupsi Presiden PKS karena publikasi yang tidak terlalu besar dan tidak berkepanjangan terhadap kasus tersebut.

"Ini menarik, kasus PKS status hukumnya dari awal sudah jelas tersangka, tetapi efeknya kecil terhadap Aher. Kasus LHI itu teredam dan tidak berlarut-larut di media karena reaksi para kader PKS yang tidak ekstrem ketika pemimpin tertingginya diduga berbuat korupsi," tuturnya.

Lain halnya dengan kasus Demokrat, katanya, 50 persen lebih responden yang merupakan calon pemilih dalam Pilkada Jabar mengetahui bahwa Cagub Dede Yusuf diusung oleh Partai Demokrat.

Toto mengatakan, sebelum pelaksanaan Pilkada Jabar, sempat tersebar luas foto Dede Yusuf bersanding dengan Anas Urbaningrum, padahal menjelang hari H Pilkada Jabar, Anas sedang menjadi sorotan media karena diduga terlibat kasus korupsi Hambalang.

"Pihak Dede juga tidak tahu siapa yang sebarkan itu. Mungkin dikira akan membantu, malah ternyata memberi efek negatif. LSI memang belum melakukan survei lebih lanjut mengenai hal ini. Namun, setidaknya kami melihat Dede sudah terasosiasi dengam Demokrat," katanya.

"Ini tentu juga dipengaruhi oleh 'usia panjang' pemberitaan tentang Demokrat di media. Jadi, cerita kisruh Demokrat itu memberi kontribusi negatif bagi cagub Dede Yusuf," kata Toto menambahkan. (Antara/Agt)


0 comments:

Posting Komentar