10 KERUSAKAN DALAM PERAYAAN TAHUN BARU
Islamedia - Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Simak dalam bahasan singkat berikut. Sejarah Tahun Baru Masehi Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1] Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir. Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa kerusakan yang terjadi seputar perayaan tahun baru masehi. Kerusakan Pertama: Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan 'Ied (Perayaan) yang Haram Perlu diketahui bahwa perayaan ('ied) kaum muslimin hanya ada dua yaitu 'Idul Fithri dan 'Idul Adha. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha”.”[2] Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah menjelaskan bahwa perayaan tahun baru itu termasuk merayakan ‘ied (hari raya) yang tidak disyariatkan karena hari raya kaum muslimin hanya ada dua yaitu Idul Fithri dan Idul Adha. Menentukan suatu hari menjadi perayaan (‘ied) adalah bagian dari syari’at (sehingga butuh dalil).[3] Kerusakan Kedua: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya. Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?”[4] Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa yang beliau katakan benar-benar nyata saat ini. Berbagai model pakaian orang barat diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah telanjang. Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ini. Ingatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, ”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”[5] [6] Kerusakan Ketiga: Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini berasal dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari'atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun. “Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama'ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat daripada menunggu pergantian tahun tanpa ada manfaatnya”, demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh aneh. Pensyariatan semacam ini berarti melakukan suatu amalan yang tanpa tuntunan. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari'atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan. Jika ada yang mengatakan, “Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat (bermain petasan dan lainnya), mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik.” Maka cukup kami sanggah niat baik semacam ini dengan perkataan Ibnu Mas’ud ketika dia melihat orang-orang yang berdzikir, namun tidak sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang melakukan dzikir yang tidak ada tuntunannya ini mengatakan pada Ibnu Mas’ud, ”Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan.” Ibnu Mas’ud lantas berkata, “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak mendapatkannya.”[7] Jadi dalam melakukan suatu amalan, niat baik semata tidaklah cukup. Kita harus juga mengikuti contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baru amalan tersebut bisa diterima di sisi Allah. Kerusakan Keempat: Mengucapkan Selamat Tahun Baru yang Jelas Bukan Ajaran Islam Komisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah ditanya, “Apakah boleh mengucapkan selamat tahun baru Masehi pada non muslim, atau selamat tahun baru Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ” Al Lajnah Ad Daimah menjawab, “Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu karena perayaan tersebut adalah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan dalam Islam).”[8] Kerusakan Kelima: Meninggalkan Shalat Lima Waktu Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na’udzu billahi min dzalik. Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.[9] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata, ”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[10] Oleh karenanya, seorang muslim tidak sepantasnya merayakan tahun baru sehingga membuat dirinya terjerumus dalam dosa besar. Kerusakan Keenam: Begadang Tanpa Ada Hajat Begadang tanpa ada kepentingan yang syar'i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”[11] Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat 'Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama'ah. 'Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”[12] Apalagi dengan begadang ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?! Kerusakan Ketujuh: Terjerumus dalam Zina Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi. Kerusakan Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”[13] Ibnu Baththol mengatakan, “Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut”.”[14] Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan disakiti dengan suara bising atau mungkin lebih dari itu?! Kerusakan Kesembilan: Melakukan Pemborosan yang Meniru Perbuatan Setan Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Padahal Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27). Kerusakan Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang manfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”[15] Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”[16] Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah, bukan dengan menerjang larangan Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir: 37). Qotadah mengatakan, “Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia.”[17] Wallahu walliyut taufiq. (pks pariaman selatan) Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal www.remajaislam.com |
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Senin, 31 Desember 2012
Pelatihan Pertanian Organik oleh PKS
Hari-Hari Istimewa Dalam Islam
Hari-Hari Istimewa Dalam Islam
dakwatuna.com - Miris melihat respon umat Islam terhadap malam pergantian tahun. Mereka begitu gegap gempita larut dalam histeria yang tidak jelas apa maksud dan tujuannya. Mereka sudah merencanakan berbagai acara jauh sebelum datangnya malam tahun baru. Di jalan-jalan, mal, terminal, taman kota, dan pusat rekreasi, mereka berkumpul, bernyanyi, menari, ikhtilath laki-laki dan perempuan, anak-anak, muda, tua, lalu meniup terompet sepuasnya. Semuanya serba tidak jelas. Tidak ada nilai apa pun di dalamnya kecuali hura-hura, tidak ada makna apa pun di dalamnya kecuali kesia-siaan. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing, lelah, lalu meninggalkan shalat subuh karena bangun kesiangan. Lebih parah lagi, dan ini bukan mustahil, bisa jadi ada yang menyambutnya dengan pesta minuman keras, narkoba, dan seks.
Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mukmin, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Halloween, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.
Allah Ta’ala berfirman:
Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semua…
Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.
1. Hari Senin dan Kamis
Apa saja keistimewaannya?
- Hari diperiksanya amal manusia
Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
- Hari dianjurkannya puasa
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
- Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
- Senin adalah hari lahir, hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama
Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa dia ditanya:
- Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian
Dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu:
- Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
2. Hari Jumat
Apa saja keistimewaannya?
- Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:
- Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:
- Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat
Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: “Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasanatau shahih.” (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35)
Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
3. Hari ‘Asyura (9 dan 10 Muharram)
Berikut ini keistimewaannya:
- Hari diselamatkannya Nabi Musa ‘Alaihissalam dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun dan tentaranya
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
- Hari dianjurkannya berpuasa
Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah –setelah merangkum semua dalil yang ada tentang puasa ‘Asyura:
4. Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 tiap bulan Hijriyah)
Ayyamul bidh artinya hari-hari yang putih terang, karena saat itu hari di waktu bulan sedang purnama. Ini juga hari-hari istimewa dalam Islam.
- Saat itu dianjurkan bagi kita untuk berpuasa
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata:
Kapankah tiga hari itu? Dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
- Nilai puasanya sama seperti puasa Ad Dahr (sepanjang tahun)
Dari Jarir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda:
5. Hari Idul Fitri (1 Syawwal) dan Idul Adha (10 Dzulhijah)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ketika hari Id:
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, beliau berkata:
Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan hadits ini sanadnya shahih. (Fathul Bari, 3/371). Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. (Ash Shahihah No.2021)
Dua hari raya inilah hari bagi umat Islam untuk bersenang-senang dan bermain, sebagaimana yang nabi alternatifkan dalam hadits Anas bin Malik di atas.
6. Enam hari di Bulan Syawwal
Pada enam hari di bulan Syawwal kita dianjurkan untuk berpuasa setelah kita menunaikan puasa Ramadhan. Keutamaannya adalah senilai dengan puasa setahun penuh.
Dari Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Kapankah enam hari Syawwal itu? Imam At Tirmidzi Rahimahullah menceritakan:
Syaikh Sayyid Sabiq -Rahimahullah rahmatan waasi’ah- berkata:
Syaikh ‘Athiyah Shaqr Rahimahullah mengatakan:
7. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah
Disebutkan dalam Al Quran:
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan maknanya:
Ada juga yang mengatakan maksudnya adalah sepuluh hari awal Muharram, ada juga ulama yang memaknai sepuluh hari awal Ramadhan. Namun yang benar adalah pendapat yang pertama. (Ibid) yakni sepuluh awal bulan Dzulhijjah.
Keutamaannya pun juga disebutkan dalam As Sunnah, bahwa ibadah saat itu senilai dengan mati syahid. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari “pada hari-hari ini” adalah sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Lihat Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqi’ At Tafasir)
8. Hari ‘Arafah (9 Dzulhijah), Hari penyembelihan qurban – Idul Adha (10 Dzulhijah), dan hari-hari taysrik (11,12,13 Dzulhijah)
Hari-hari ini dengan tegas oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam disebut sebagai ‘iduna (hari raya kita).
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
9. Tanggal 17 Ramadhan
Pada tanggal ini ada dua peristiwa istimewa yang terjadi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, yakni perang Badar (disebut dengan yaumul furqaan dan yaumut taqal jam’an – hari bertemunya dua pasukan) dan turunnya Al Quran, disebut dengan wa maa anzalnaa ‘ala ‘abdinaa (dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami).
Allah Ta’ala berfirman
Imam Ibnu Jarir Rahimahullah meriwayatkan demikian:
10. Lailatul Qadar
Malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir, kemungkinannya pada malam-malam ganjil sebagaimana telah diketahui bersama. Keistimewaan malam ini diterangkan dalam Al Quran:
Ada banyak keutamaan Lailatul Qadar, di sini kami sebutkan dua saja:
Pertama, malam turunnya Al Quran. Lalu bagaimana dengan 17 Ramadhan? Bukankah juga waktu diturunkannya Al Quran? Dan bukankah keduanya merupakan waktu yang berbeda?
Maka untuk mentaufiq (kompromi) antara dua keterangan ini (Lailatul Qadar dan 17 Ramadhan), sebagian ulama mengatakan Al Quran diturunkan dua kali tahap. Tahap pertama diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia pada Lailatul Qadar secara langsung, tahap selanjutnya, diturunkan dari langit dunia ke kehidupan manusia secara bertahap selama hampir 23 tahun, yang diawali pada 17 Ramadhan di Gua Hira. Inilah pendapat Ibnu Abbas. Dengan demikian antara dua ayat ini tidak ada pertentangan sama sekali, justru saling mendukung. Inilah pendapat yang benar.
Berkata Imam Ibnu Jarir tentang surat Al Qadar ayat 1:
Beliau mengutip dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma:
Beliau juga mengatakan:
Asy Sya’bi Rahiallahu ‘Anhu mengatakan:
Dari Asy Sya’bi juga:
Kedua, nilai Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Imam Mujahid Rahimahullah berkata tentang ayat tersebut:
Imam Mujahid juga menjelaskan:
Sementara Amru bin Qais Al Mala’i Rahimahullah berkata:
Demikian. Sebenarnya masih banyak waktu-waktu istimewa dalam Islam yang belum kami bahas seperti peristiwa Isra Mi’raj dan hari kelahiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Insya Allah jika ada kesempatan akan kami bahas secara khusus.
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Ashhabihi Ajma’in. Wallahu A’lam
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/12/26075/hari-hari-istimewa-dalam-islam/#ixzz2GdSkA4kL
10 KERUSAKAN DALAM PERAYAAN TAHUN BARU
KH. Abdullah Gymnastiar
Sama saja dengan hari-hari dan tanggal umumnya
Yang istimewa adalah yang mampu menjauhi segala hal yang mubazir, sia-sia apalagi maksiat
Yang istimewa adalah yang selalu mengisi waktunya dengan hal yang manfaat dan bisa menjadi amal soleh bekal kepulangannya
Kita tidak tahu kapan malaikat maut menjemput, benar-benar rahasia Allah, kita usahakan agar saat nyawa diambil, kita sedang melakukan perbuatan yang Allah ridhoi
Jangan sampai akhir hayat su'ul khotimah, mati dalam berbuat dosa/maksiat, jangan pula mati dalam ke sia-siaan
Dan kitapun harus sangat siap bila malam ini, jam berapapun ajal datang menjemput...
Mari kita pastikan selalu siap dengan amal-amal/perbuatan yg menghantarkan akhir hayat husnul khotimah
يَاأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّاوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (Qs ali imron 102) (dpc pks pariaman selatan)
Gubernur Minta Lahan Tuntas Hari Ini
Padang Ekspres • Senin, 31/12/2012 11:14 WIB
Empat Daerah Diterjang Banjir
Padang Ekspres • Senin, 31/12/2012 11:22 WIB
PKS, BENCANA , DAN REALITA
Laba 141 BUMN Tahun Ini Tembus Rp 128 Triliun
Sekretaris Kementerian BUMN Wahyu Hidayat mengatakan, pencapaian laba 141 BUMN tahun ini masih di bawah target yang ditetapkan sebesar Rp 137,874 triliun.
"Prognosa laba tahun 2012 hanya tercapai 92,84% dari target RKAP," tutur Wahyu saat membacakan proyeksi BUMN 2012 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/12/2012).
Dari pencapaian laba BUMN tersebut, laba tertinggi disumbang oleh sektor perbankan yang telah tercatat di bursa saham. Nilai laba bank-bank BUMN mencapai Rp 43,829 triliun.
Kemudian disusul oleh perusahaan non perbankan yang listing atau tercatat di bursa saham dengan nilai laba mencapai Rp 33,032 triliun.
Penyumbang terbesar lainnya adalah Pertamina dan PLN dengan total laba keduanya mencapai Rp 26,850 triliun. "Laba Pertamina yaitu Rp 23,946 triliun naik dari tahun 2011 yang hanya Rp 21,192 triliun," tambahnya. (pksparsel)
Kirim Surat ke Dahlan Iskan, Jokowi Ingin Beli PPD
(feb/dnl) (pksparsel)
Dahlan Iskan: 2013 Adalah Tahun Kerja yang sangat menantang
Sektor telekomunikasi juga terus didorong untuk melakukan ekspansi, termasuk ke luar negeri. PT Telkom Indonesia dengan anak bongsornya, PT Telkomsel, kini memiliki kemampuan yang luar biasa untuk bisa diandalkan. Demikian juga industri semen. PT Semen Indonesia sudah resmi berdiri minggu lalu. Dengan demikian PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan PT Thang Long Vietnam kini menjadi anak perusahaan PT Semen Indonesia.
Di sektor layanan publik tahun 2013 juga memiliki arti khusus. PT Pupuk Indonesia yang merupakan induk dari PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, dan PT Petrokimia Gresik melakukan perubahan besar di bidang sistem pendistribusian pupuk. PT Pupuk Indonesia melakukan rayonisasi tanggung jawab penyaluran pupuk.
Masing-masing anak perusahaan mempunyai wilayah tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak seperti dulu, pupuk dari satu pabrik bisa ke daerah mana pun. Akhirnya terjadi saling serang, saling tumpang tindih, dan saling salah-menyalahkan. Dulu, bisa saja di suatu daerah pupuknya berasal dari berbagai pabrik. Padahal semua pabrik itu BUMN. Namun dengan kendali holding sekarang ini, pembagian wilayah bisa dilakukan.
Di libur hari Natal pekan lalu, saya melakukan pengecekan ke kios-kios pupuk di daerah Sleman. Saya sengaja berkunjung diam-diam, tidak memberi tahu lebih dulu dan tidak didampingi staf. Saya ingin mengecek langsung apakah rayonisasi tanggung jawab penyaluran pupuk tersebut bisa berjalan baik. Mumpung hari-hari ini adalah hari-hari petani sangat memerlukan pupuk.
Hasil rayonisasi ini sangat baik. Tidak ada lagi penimbunan pupuk di satu daerah dan kekurangan pupuk di daerah lain. “Sekarang tidak ada lagi pupuk selundupan,” ujar pemilik kios pupuk di desa Krapyak, Sleman. Dia sendiri tidak berani menyelundupkan pupuknya ke desa lain. “Takut izin saya dicabut oleh Pupuk Indonesia,” ujarnya.
Saya sangat menghargai ide rayonisasi tanggung jawab penyaluran pupuk ini. Dengan rayonisasi ini, bisa jelas diketahui siapa yang bersalah. Misalnya bila terjadi kelangkaan pupuk di suatu daerah. Para tengkulak yang selama ini mendapat keuntungan dari penimbunan pupuk memang akan kehilangan obyekan.
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), tahun 2013 juga masih akan jadi sorotan. Bahkan sorotan itu kemungkinan akan lebih keras. Ini karena di tahun 2013, PT KAI mulai melakukan pembenahan KRL di Jabodetabek. Di KRL ini, setiap perubahan akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa.
Saya sangat terkesan dengan strategi pembenahan PT KAI ini. Dua tahun terakhir ini fokus pembenahan KAI adalah untuk kereta api rute jarak jauh. Bukan KRL. Memang KRL dibenahi juga, tapi tidak sehabis-habisan pembenahan kereta api jarak jauh. Mengapa? Begitulah memang strateginya. Bagi yang ingin belajar mengenai strategi manajemen baik juga diceritakan di sini.
Bagi manajemen yang biasa-biasa saja, tentu akan langsung membenahi KRL dulu. Dengan membenahi KRL, direksinya akan cepat mendapat pujian dan terhindar dari segala caci-maki. Tapi direksi PT KAI tidak tergoda dan tidak tergiur oleh pikiran jangka pendek seperti itu. Direksi PT KAI pilih membenahi dulu rute jarak jauh. Memang caci-maki terus bertubi-tubi dari pengguna jasa KRL, tapi direksi PT KAI teguh pendirian untuk tetap pada strateginya.
Alasannya sangat baik: rute jarak jauh adalah sektor yang bisa dipakai untuk memupuk modal. Hasil rute jarak jauh bisa memperkuat keuangan perusahaan. Ini terbukti. Meski jumlah penumpang turun (karena tidak boleh lagi ada yang berdiri), tapi penghasilan perusahaan naik. Dengan demikian pelayanan juga bisa lebih baik: semua penumpang mendapat tempat duduk.
Dengan modal itu maka PT KAI kini lebih memiliki kekuatan untuk melakukan pembenahan KRL. Kereta api jarak-jauh sudah tidak terlalu membebani pikiran direksinya. Tahun 2013 konsentrasi direksi bisa lebih fokus ke KRL.
Kalau yang dibenahi dulu adalah KRL, maka direksi akan memikul dua beban sekaligus. Pembenahan KRL tidak bisa memperkuat keuangan perusahaan. Akhirnya KRL sendiri tetap sulit dan rute jarak jauh juga tidak tertangani. Ini karena KRL, ditangani sebaik apa pun, tidak akan bisa menghasilkan modal yang besar bagi pembenahan seluruh rute kereta api Indonesia.
Maka tahun 2013 adalah tahun bagi KRL: stasiun-stasiun dibenahi, emplasemen ditambah, sinyal diperbaiki, kereta ditambah.
BUMN pangan juga harus bekerja keras di tahun 2013. PT Sang Hyang Seri (SHS) baru memulai proyek pencetakan sawah baru besar-besaran di Ketapang, Kalbar. PT Pertani akan berubah total dengan mulai konsentrasi pada pascapanen. Gudang-gudang Pertani akan dilengkapi dengan mesin pengering gabah secara besar-besaran. Dengan demikian kehadiran PT Pertani benar-benar dirasakan oleh petani dan kehadirannya memiliki arti yang strategis.
PT Berdikari, tahun 2013 juga memulai kerja sesungguhnya untuk mengatasi kekurangan sapi di dalam negeri, baik sapi potong maupun sapi anakan. Dan PTPN XII, akan habis-habisan memulai sejarah baru bagi Indonesia: menanam sorgum dalam jumlah yang belum pernah terjadi dalam sejarah kita.
Sorgum ini akan ditangani dengan pendekatan sains modern bersama PT Batantekno. Mulai dari bibitnya sampai ke soal pascapanennya. Kini sedang dirancang penanaman sorgum di Atambua NTT yang mengandalkan sains itu. Termasuk akan diproduksi “permen sorgum” untuk makanan ternak. “Permen” ini akan sangat mudah dikirim ke mana-mana untuk mempercepat penggemukan sapi.
Begitulah. Tahun 2013 adalah tahun kerja yang akan sangat menantang! Karena itu, seorang direksi BUMN mengusulkan agar angka 13 tidak perlu dipakai. Kita sebut saja tahun depan adalah tahun 2012-B!
(pks parsel)
PKS DIY Gelar Muskerwil
Senin, 31 Desember 2012
Ini 2 Pesan Presiden PKS untuk Dahlan Iskan
Selepas Dahlan berbicara, Ketua Umum DPP PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang berperan memandu acara pada sesi tersebut, segera angkat suara.
"Kalau pribadi-pribadi yang maju, kunci utamanya adalah pendidikan. Buta huruf dan ketidaktersediaannya sarana pendidikan adalah penghambat kemajuan," tutur Luthfi.
Ketua DPP PKS itu selanjutnya mengungkapkan bahwa dana terbesar potensial ialah dana CSR dari BUMN.-BUMN.
"Maka bagaimana kalau dana-dana CSR BUMN digunakan untuk membangun sarana pendidikan dan memberantas buta huruf. Dengan demikian akan tampil generasi yang punya skill dan excellent di negeri kita," urai Luthfi memberi pesan.
Dahlan sendiri pernah menuliskan secara khusus tentang PKS (waktu itu masih bernama Partai Keadilan) pada tahun 1998. Dalam tulisan yang terbit tanggal 21 September 1998, Dahlan selaku Direktur Jawa Pos kala itu, menuliskan essay yang kemudian tersebar luas dengan judul "Massa Santun di Dunia yang Bergetah". Berikut petikannya:
Waktu mereka tiba maupun waktu mereka bubar tidak terjadi kegaduhan atau hiruk pikuk. Semuanya berlangsung rapi dan tertib. Dari jalannya acara terlihat mereka adalah kelompok yang sangat terorganisasi.
Seorang wartawan ‘nyeletuk’ bahwa mereka inilah kelompok reformis sejati. Maksudnya barangkali, karena usia mereka umumnya masih muda, maka mereka bukanlah kelompok yang pernah terkena getah pemerintahan orde baru. Mereka memang para aktivis masjid kampus, yang selama orde baru bertekad tidak mau kemana-mana , karena melihat dimana-mana sudah penuh dengan getah. Yang kita tunggu, bagaimana ketika mereka bertekad untuk berkiprah di panggung politik, yang bukan hanya banyak getah lama tapi juga akan muncul getah-getah baru...
Empat belas tahun berlalu, Dahlan Iskan pun kini duduk di dalam lembaga eksekutif, kabinet pemerintahan, sebagai Menteri BUMN.
"Semoga Pak Dahlan tidak ikut-ikutan terkena getah ..." ujar Luthfi berpesan. [ismed/suin
Perkuat Ketahanan Keluarga, PKS Gelar Family Expo
Kasus perceraian di DKI Jakarta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut data dari pengadilan Agama, kasus perceraian perbulan mencapai 745 kasus, atau terjadi 25 kasus perceraian keluarga setiap harinya. Sementara data dari Komisi Nasional Perempuan terjadi 105.103 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 96 persennya adalah masalah keluarga.
Menurut Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) DKI Jakarta Iceu Hernawati, inti dari semua permasalahan dalam keluarga adalah lemahnya faktor kekokohan keluarga yang seharusnya menjadi pondasi terkuat bagi anggota keluarga. Ketahanan keluarga menjadi rapuh karena tiap-tiap anggota keluarga sibuk dengan permasalahannya masing-masing.
Oleh karena itu, dalam rangka memperkuat ketahanan keluarga, Bidpuan DPW PKS DKI Jakarta melaksanakan berbagai program pemberdayaan perempuan diantaranya Pos Wanita Keadilan (Pos WK) dan Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Kader perempuan PKS hadir di tengah-tengah masyarakat dengan menggelar berbagai seminar dan penyuluhan tentang keluarga. Kader PKS juga bekerja sama dengan para penggerak PKK untuk mensosialisasikan nilai-nilai kebaikan sebuah keluarga dan menjembatani perselisihan yang terjadi antar anggota keluarga.
"Kita terjun langsung ke masyarakat dan mengupas berbagai problematika dalam keluarga beserta solusinya. Hal ini kita lakukan untuk memperkuat pondasi keluarga, karena keluarga adalah basis dari sebuah masyarakat. Bila keluarga di Jakarta mengalami perbaikan dengan pemahaman konsep Pengarusutamaan Keluarga (PUK), yaitu menempatkan anggota keluarga sesuai peran dan fungsinya masing-masing, maka keluarga-keluarga di Jakarta akan mengalami perbaikan dan berdampak pada perbaikan di masyarakatnya, untuk kemudian terjadi perbaikan di seluruh wilayah DKI Jakarta," urai wanita yang akrab dengan sebuta Iceu ini.
PKS sendiri telah memiliki 462 Pos WK di seluruh DKI Jakarta, dan 68 diantaranya telah menjadi Pos Ekonomi Keluarga (Pos EK) yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi masyarakat perempuan.
Family Expo
Menutup tahun 2012, Bidpuan DPW PKS menggelar Family Expo yang melibatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat, Ahad (30/12) di bilangan Pulogadung. Acara ini digelar dalam rangka memperkuat konsep PUK dan mensosialisasikan Pos WK dan RKI kepada masyarakat, sekaligus mengisi akhir tahun dengan kegiatan yang berguna bagi keluarga-keluarga di Jakarta.
Pada acara ini digelar berbagai kegiatan antara lain: Pemberian bantuan 42.000 buku untuk anak-anak Jakarta, Anugerah ibu teladan, Talk show "Menjadi Keluarga Pintar", Talk show "Problematika remaja", Konseling gizi dan perkembangan anak, Pelatihan handycraft dari bahan planel, Lomba busana muslimah, Lomba membuat masakan dari singkong, Lomba membuat surat cinta untuk istri, Lomba jalan sehat, Lomba mewarnai bersama ayah, Kuis keluarga, Penyuluhan kesehatan lansia, Pentas seni Islam, Bazar dan Ice cream party. Acara digelar di 12 titik di DKI Jakarta, antara lain di Kecamatan Cengkareng, Tanah Abang, Mampang, Pasar Minggu, Koja, Pademangan, Tanjung Priuk, Jatinegara, Cipayung dan Pulogadung.
"Dengan adanya semarak Family expo ini diharapkan masyarakat lebih mengenal keberadaan Pos WK dan RKI, dan menjadi wadah bagi mereka untuk untuk memperkuat ketahanan keluarga," tutup Iceu.
Minggu, 30 Desember 2012
Kampanye Terselubung Ala Mukhlis Rahman
Written By oyong liza on Kamis,
29 Desember 2012 | 21:06
Yulius Danil (YD) menukuk," Penggunaan anggaran musti jelas untuk baliho, jangan sampai ajang jelang Pilkada ada maksud-maksud terselubung. dia kan Walikota, sudah terkenal, tunjukan kinerja." ujar YD dengan ekspresi tenang.
"coba lihat himbauan Baliho itu (sembari menunjuk sebuah baliho) , 20 meter dari baliho tersebut sampah berserakan, kan tidak kinerja yang ia tunjukan. masyarakat tak perlu dihimbau dengan seruan baliho, tapi dengan aksi nyata." tukuk Bakhrizal serius.
Dipalanta samping BPD, hal tersebut memang jadi pembicaraan. Baliho mukhlis dengan gigi putih cemerlang mengkilat terlihat sumringah dimana-mana, "padahal setahu saya Mukhlis sehari-harinya jarang senyum, apalagi tertawa." kata orang dekat Mukhlis yang enggan disebutkan namanya.
Pilkada yang semakin dekat berbagai cara dilakukan . namun yang elegan dan mengena jualah yang melekat dihati masyarakat. Jokowi ketika Pilkada Solo untuk jabatan kedua tak kampanye sekalipun,apalagi memasang Baliho yang tentu memakan uang Rakyat. Jokowi tetap menang, bahkan dengan Prosentase yang sangat Wah . ia berbuat demi rakyat, mencintai rakyat, sehingga tanpa dimintapun masyarakat dengan militansi Spartan tetap mendukungnya.
Incumbent yang gagal memimpin acap gamang menghadapi Pilkada, Foke contoh segar baru-baru ini. mancaragam cara ia lakukan untuk meningkatkan elektabilitas tetap punah oleh gempuran arus perubahan yang dibawa Jokowi. koalisi Gemuk Parpol besar pun tak bisa menolongnya.
"Mukhlis yang hingga kini masih berstatus Tersangka dalam kasus markup tanah, sudah sampai kemana-mana kami laporkan,bahkan surat ke Presiden RI sekalipun. ia mustinya ditahan dan disidangkan . " ujar Bang Sol menanggapi lambannya penegak hukum menyidangkan Mukhlis Rahman yang berstatus tersangka dalam kasus dugaan Markup tanah yang hingga kini tak jelas duduk perkaranya.
(pks parsel)