This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 31 Desember 2012

Pelatihan Pertanian Organik oleh PKS





             
                 Dengan visi menjadikan petani sebagai aktor utama pembangunan indonesia bidang profesi tani  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kab. Padang Pariaman, mengadakan pelatihan pertanian organik terpadu di korong Padang mantuang, Nagari Guguak, kec kayu tanam.  
              Acara dilaksanakan 29-1 des 2012 berkerjasama dg PPNSI Pd pariaman, UPTD, Balai Penyuluh kecamatan, Dinas Peternakan Sumbar. 
              Acara berlangsung pada kelompok tani Dagang sepakat dan diikuti oleh utusan kelompok tani se Padang Pariaman.  
    Materi yang diberikan sangat bermanfaat dalam menambah wawasan/pengetahuan petani tentang konsep pertanian organik serta cara pembuatan kompos jerami,  
          Acara ini di akhiri dengan field trip ke kelompok tani LURAH SEPAKAT pembudidaya padi organik besertifikat di Simarosok,kec Baso,Agam. 
          Diharapkan dengan program-program pemberdayaan petani, bisa meningkatkan kualitas hasil tani, sehingga petani sejahtera pun bisa diwujudkan.
 

Hari-Hari Istimewa Dalam Islam

Farid Nu'man Hasan

Hari-Hari Istimewa Dalam Islam

Rubrik: Sosial | Oleh: Farid Nu'man Hasan - 31/12/12 | 20:15
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)
Mukadimah
dakwatuna.com - Miris melihat respon umat Islam terhadap malam pergantian tahun. Mereka begitu gegap gempita larut dalam histeria yang tidak jelas apa maksud dan tujuannya. Mereka sudah merencanakan berbagai acara jauh sebelum datangnya malam tahun baru.  Di jalan-jalan, mal, terminal, taman kota, dan pusat rekreasi, mereka berkumpul, bernyanyi, menari, ikhtilath laki-laki dan perempuan, anak-anak, muda, tua, lalu meniup terompet sepuasnya. Semuanya serba tidak jelas. Tidak ada nilai apa pun di dalamnya kecuali hura-hura, tidak ada makna apa pun di dalamnya kecuali kesia-siaan. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing, lelah, lalu meninggalkan shalat subuh karena bangun kesiangan.  Lebih parah lagi, dan ini bukan mustahil, bisa jadi ada yang menyambutnya dengan pesta minuman keras, narkoba, dan seks.
Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula   tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mukmin, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Halloween, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali ‘Imran (3): 100)
Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum masa kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka melewati lubang dhabb (biawak gurun, pen) kalian pun akan mengikutinya.” Kami berkata: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau bersabda: “Siapa lagi?” (HR. Bukhari No. 3456, 7320, Muslim No. 2669, Ibnu Hibban No. 6703, Al Bazzar No. 8411, Al Hakim No. 106, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 5943, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 38531, dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Asakir dalam Al Mu’jam No. 675)
Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semua…
Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.
1. Hari Senin dan Kamis
Apa saja keistimewaannya?
- Hari diperiksanya amal manusia
Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR.  Muslim No. 2565)
- Hari dianjurkannya puasa
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)
- Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)
- Senin adalah hari lahir, hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama
Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Nabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: “Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR. Muslim No. 1162)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa dia ditanya:
أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ
Hari apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: “Hari senin.”(HR. Bukhari No. 1387)
- Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian
Dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu:
ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis.(HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178)
- Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ
Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)
2. Hari Jumat
Apa saja keistimewaannya?
-  Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:
عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu  terjadinya  kiamat. Tidaklah malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat.”(HR. Ibnu Majah No. 1083. Ahmad No. 15547, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 4511, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2973, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 817, Al Bazzar No. 3738. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 2279)
- Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:
عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat.” (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra  No. 5792, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 3392, katanya: shahih. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6470)
- Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat  
Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. At Tirmidzi No. 1073, Ahmad No. 6582, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)
Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: “Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasanatau shahih.” (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35)
Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memegang tangku lalu bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, dan menciptakan padanya gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan melata pada hari Kamis, menciptakan Adam ‘Alaihissalam setelah Ashar pada hari Jumat, di akhir penciptaan pada akhir waktu-waktu Jumat antara Ashar menuju malam. (HR. Muslim No. 2789)
3. Hari ‘Asyura (9 dan 10 Muharram)
Berikut ini keistimewaannya:
Hari diselamatkannya Nabi Musa ‘Alaihissalam dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun dan tentaranya
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة فرأى اليهود تصوم عاشوراء.
فقال: ” ما هذا؟ ” قالوا: يوم صالح، نجى الله فيه موسى وبني السرائيل من عدوهم، فصامه موسى فقال صلى الله عليه وسلم: ” أنا أحق بموسى منكم ” فصامه، وأمر بصيامه
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyura. Beliau bertanya: “Apa ini?” mereka menjawab: “Ini hari baik, Allah telah menyelamatkan pada hari ini Musa dan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa pun berpuasa.” Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian.” Maka, beliau pun berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa (‘Asyura).”(HR. Muttafaq ‘Alaih)
- Hari dianjurkannya berpuasa
Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Dan berpuasa ‘Asyura, sesungguhnya saya menduga atas Allah bahwa dihapuskannya dosa setahun sebelumnya.” (HR. Abu Daud  No. 2425, Ibnu Majah No. 1738. Syaikh Al Albani mengatakan shahih dalam Al Irwa, 4/111, katanya: diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al Bukhari dan At Tirmidzi Shahihul Jami’ No. 3806)
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah –setelah merangkum semua dalil yang ada tentang puasa ‘Asyura:
وعلى هذا فصيام عاشوراء على ثلاث مراتب : أدناها أن يصام وحده ، وفوقه أن يصام التاسع معه ، وفوقه أن يصام التاسع والحادي عشر والله أعلم .
“Oleh karena itu, puasa ‘Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1. Paling rendah yakni berpuasa sehari saja (tanggal 10). 2. Puasa hari ke-9 dan ke-10. 3.  Paling tinggi   puasa hari ke-9, 10, dan ke-11. Wallahu A’lam” (Fathul Bari, 6/280. Lihat juga Fiqhus Sunnah, 1/450)
4. Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 tiap bulan Hijriyah)
Ayyamul bidh artinya hari-hari yang putih terang, karena saat itu hari di waktu bulan sedang purnama. Ini juga hari-hari istimewa dalam Islam.
Saat itu dianjurkan bagi kita untuk berpuasa
Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ
Kekasihku (Nabi) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwasiat kepadaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat ketika Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.(HR. Bukhari No. 1981, Muslim No. 721. Lafaz ini adalah milik Bukhari)
Kapankah tiga hari itu? Dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk berpuasa dalam satu bulannya sebanyak tiga hari, ayyamul bidh: tanggal 13, 14, dan 15.(HR. An Nasa’i No. 2422, 2423, lihat juga dalam As Sunan Al Kubranya An Nasa’i No. 2730, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3848, Ibnu Hibban No. 943, lihat Mawarid Azh Zham’an. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No.673)
- Nilai puasanya sama seperti puasa Ad Dahr (sepanjang tahun)
Dari Jarir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda:
صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Berpuasa tiga hari setiap bulannya, adalah puasa sepanjang tahun, dan hari ayyamul bidh yang terang benderang itu adalah pada hari 13, 14, dan 15. (HR. An Nasa’i No. 2420. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam At Ta’liq Ar Raghib, 2/84)
5. Hari Idul Fitri (1 Syawwal) dan Idul Adha (10 Dzulhijah)
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda ketika hari Id:
إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا
“Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.”  (HR. Bukhari No. 952, Muslim No. 892)
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, beliau berkata:
كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى
“Dahulu orang jahiliyah memiliki dua hari untuk mereka bermain-main pada tiap tahunnya.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang ke Madinah, dia bersabda: “Dahulu Kalian memiliki dua hari yang kalian bisa bermain-main saat itu. Allah telah menggantikan keduanya dengan yang lebih baik dari keduanya,  yakni hari Fithri dan hari Adha.”  (HR. An Nasa’i No. 1556, lihat juga As Sunan Al Kubra No. 1755)
Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan hadits ini sanadnya shahih.   (Fathul Bari, 3/371). Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. (Ash Shahihah No.2021)
Dua hari raya inilah hari bagi umat Islam untuk bersenang-senang dan bermain, sebagaimana yang nabi alternatifkan dalam hadits Anas bin Malik di atas.
6. Enam hari di Bulan Syawwal
Pada enam hari di bulan Syawwal kita dianjurkan untuk berpuasa setelah kita menunaikan puasa Ramadhan. Keutamaannya adalah senilai dengan puasa setahun penuh.
Dari Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menyusulnya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan dia berpuasa setahun penuh.” (HR.  Muslim  No. 1164, At Tirmidzi  No. 759, Abu Daud  No. 2433, Ibnu Majah No. 1716, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 2866, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8214, dan As Sunan As Shaghir No. 1119, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 3908, 3909, 3914, 3915, Abdu bin Humaid dalam Musnadnya No. 228, Abu Ja’far Ath Thahawi dalam Musykilul Aatsar No. 1945, Al Baghawi dalam Syarhus SunnahNo. 1780)
Kapankah enam hari Syawwal itu? Imam At Tirmidzi Rahimahullah menceritakan:
وَاخْتَارَ ابْنُ الْمُبَارَكِ أَنْ تَكُونَ سِتَّةَ أَيَّامٍ فِي أَوَّلِ الشَّهْرِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُ قَالَ إِنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُتَفَرِّقًا فَهُوَ جَائِزٌ
Imam Ibnul Mubarak memilih berpuasa enam hari itu di awal bulan. Diriwayatkan dari Ibnul Mubarak bahwa dia berkata: “Berpuasa enam hari bulan Syawal secara terpisah-pisah boleh saja.” (Lihat Sunan At Tirmidzi komentar hadits No. 759)
Syaikh Sayyid Sabiq -Rahimahullah rahmatan waasi’ah- berkata:
وعند أحمد: أنها تؤدى متتابعة وغير متتابعه، ولا فضل لاحدهما على الاخر. وعند الحنفية، والشافعية، الافضل صومها متتابعة، عقب العيد.
Menurut Imam Ahmad: bahwa itu bisa dilakukan secara berturut-turut dan tidak berturut-turut, dan tidak ada keutamaan yang satu atas yang lainnya. Menurut Hanafiyah dan Syafi’iyah adalah lebih utama secara berturut-turut, setelah hari raya. (Fiqhus Sunnah, 1/450)
Syaikh ‘Athiyah Shaqr Rahimahullah mengatakan:
وهذا الفضل لمن يصومها فى شوال ، سواء أكان الصيام فى أوله أم فى وسطه أم فى آخره ، وسواء أكانت الأيام متصلة أم متفرقة ، وإن كان الأفضل أن تكون من أول الشهر وأن تكون متصلة . وهى تفوت بفوات شوال .
Keutamaan ini adalah bagi yang berpuasanya di bulan Syawal, sama saja apakah di awalnya, di tengah, atau di akhirnya, dan sama pula apakah dengan hari yang berturut atau dipisah-pisah. Hanya saja lebih utama di awal bulan dan secara bersambung. Anjurannya berakhir jika sudah selesai bulan Syawal.  (Fatawa Darul Ifta Al Mishriyah, 9/261)
7. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah
Disebutkan dalam Al Quran:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)
Demi fajar, dan malam yang sepuluh. (QS. Al Fajr (89): 1-2)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan maknanya:
والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد، وغير واحد من السلف والخلف.
(Dan demi malam yang sepuluh): maksudnya adalah sepuluh hari pada Dzulhijjah. Sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas, Ibnu Az Zubeir, Mujahid, dan lebih dari satu kalangan salaf dan khalaf. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Dar Ath Thayyibah)
Ada juga yang mengatakan maksudnya adalah sepuluh hari awal Muharram, ada juga ulama yang memaknai sepuluh hari awal Ramadhan. Namun yang benar adalah pendapat yang pertama. (Ibid)  yakni sepuluh awal bulan Dzulhijjah.
Keutamaannya pun juga disebutkan dalam As Sunnah, bahwa ibadah saat itu senilai dengan mati syahid. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini.” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun (mati syahid).”(HR. Bukhari No. 969)
Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari “pada hari-hari ini” adalah sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/390. Lihat Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqi’ At Tafasir)
8. Hari ‘Arafah (9 Dzulhijah), Hari penyembelihan qurban – Idul Adha (10 Dzulhijah), dan hari-hari taysrik (11,12,13 Dzulhijah)
Hari-hari ini dengan tegas oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam disebut sebagai ‘iduna (hari raya kita).
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Hari ‘Arafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk Islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773, katanya: hasan shahih, Ad Darimi No. 1764, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnaduhu shahih. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1586, katanya: “Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tetapi mereka tidak meriwayatkannya.”)
9. Tanggal 17 Ramadhan
Pada tanggal ini ada dua peristiwa istimewa yang terjadi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, yakni perang Badar (disebut dengan yaumul furqaan dan yaumut taqal jam’an – hari bertemunya dua pasukan) dan turunnya Al Quran, disebut dengan wa maa anzalnaa ‘ala ‘abdinaa (dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami).
Allah Ta’ala berfirman
و اعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آَمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Anfal (8): 41)
Imam Ibnu Jarir Rahimahullah meriwayatkan demikian:
قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة “الفرقان يوم التقى الجمعان”، لسبع عشرة من شهر رمضان.
“Berkata Al Hasan bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu: Adalah ‘malam Al Furqan hari di mana bertemunya dua pasukan’ terjadi pada 17 Ramadhan.” (Jami’ Al Bayan, 13/562. Muasasah Ar Risalah)
10. Lailatul Qadar
Malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir, kemungkinannya pada malam-malam ganjil sebagaimana telah diketahui bersama.  Keistimewaan malam ini diterangkan dalam Al Quran:
{ إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنزلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) }
 “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr (97): 1-5)
Ada banyak keutamaan Lailatul Qadar, di sini kami sebutkan dua saja:
Pertama, malam turunnya Al Quran. Lalu bagaimana dengan 17 Ramadhan? Bukankah juga waktu diturunkannya Al Quran? Dan bukankah keduanya merupakan waktu yang berbeda?
Maka untuk mentaufiq (kompromi) antara dua keterangan ini (Lailatul Qadar dan 17 Ramadhan), sebagian ulama mengatakan Al Quran diturunkan dua kali tahap. Tahap pertama diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah  di langit dunia pada Lailatul Qadar secara langsung, tahap selanjutnya,  diturunkan dari langit dunia ke kehidupan manusia secara bertahap selama hampir 23 tahun, yang diawali pada 17 Ramadhan di Gua Hira. Inilah pendapat Ibnu Abbas.  Dengan demikian antara dua ayat ini tidak ada pertentangan sama sekali, justru saling mendukung. Inilah pendapat yang benar.
 Berkata Imam Ibnu Jarir tentang surat Al Qadar ayat 1:
إنا أنزلنا هذا القرآن جملة واحدة إلى السماء الدنيا في ليلة القَدْر
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran ini secara satu kesatuan menuju langit dunia pada Lailatul Qadar.”
Beliau mengutip dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma:
نزل القرآن كله مرة واحدة في ليلة القدر في رمضان إلى السماء الدنيا، فكان الله إذا أراد أن يحدث في الأرض شيئًا أنزله منه حتى جمعه.
“Seluruh Al Quran diturunkan  sekali turun pada  Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan menuju langit dunia, jika Allah hendak ‘berbicara’ sesuatu di bumi Dia menurunkannya sampai semuanya (lengkap).”
Beliau juga mengatakan:
نزل القرآن في ليلة من السماء العليا إلى السماء الدنيا جملة واحدة، ثم فُرِّق في السنين، وتلا ابن عباس هذه الآية:( فَلا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ) قال: نزل متفرّقا.
“Allah menurunkan Al Quran pada malam (Al Qadar) dari langit paling tinggi menuju langit dunia dalam satu kesatuan, lalu membaginya dalam waktu bertahun-tahun.” Lalu, Ibnu Abbas membaca ayat:   “Maka aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.” Artinya: Al Quran turun secara terbagi-bagi.
Asy Sya’bi Rahiallahu ‘Anhu mengatakan:
نزل أول القرآن في ليلة القدر.
“Allah menurunkan Al Quran pertama kali pada Lailatul Qadar.”
Dari Asy Sya’bi juga:
بلغنا أن القرآن نزل جملة واحدة إلى السماء الدنيا
“Telah sampai kepada kami bahwa Al Quran diturunkan dalam satu kesatuan ke langit dunia. (lihat semua dalam   Jami’ Al Bayan, 24/531-532)
Kedua, nilai Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Imam Mujahid Rahimahullah berkata tentang ayat tersebut:
عملها وصيامها وقيامها خير من ألف شهر.
“Amal pada malam itu, puasanya, dan qiyamul lailnya, lebih baik (nilainya) dari seribu bulan.”
Imam Mujahid juga menjelaskan:
كان في بني إسرائيل رجل يقوم الليل حتى يصبح، ثم يجاهد العدوّ بالنهار حتى يُمْسِيَ، ففعل ذلك ألف شهر، فأنزل الله هذه الآية:( لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ) قيام تلك الليلة خير من عمل ذلك الرجل.
“Dahulu pada Bani Israil ada seorang laki-laki yang shalat malam hingga pagi hari, kemudian dia pergi jihad melawan musuh pada siang harinya hingga sore, dan dia melakukan itu hingga seribu tahun. Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat ini: (Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan), qiyamul lail pada malam itu lebih baik dibanding amal laki-laki tersebut.” (Ibid)
Sementara Amru bin Qais Al Mala’i Rahimahullah berkata:
عملٌ فيها خير من عمل ألف شهر.
“Amal pada malam itu (nilainya) lebih baik dari amal seribu bulan.” (Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari, Jami’ul Bayan Fi Ta’wilil Quran,  24/ 533)
Demikian. Sebenarnya masih banyak waktu-waktu istimewa dalam Islam yang belum kami bahas seperti peristiwa Isra Mi’raj dan hari kelahiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Insya Allah jika ada kesempatan akan kami bahas secara khusus.
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Ashhabihi Ajma’in.  Wallahu A’lam
Keyword: , ,

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/12/26075/hari-hari-istimewa-dalam-islam/#ixzz2GdSkA4kL 

10 KERUSAKAN DALAM PERAYAAN TAHUN BARU




10 KERUSAKAN DALAM PERAYAAN TAHUN BARU

Islamedia - Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Simak dalam bahasan singkat berikut.

Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir.

Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa kerusakan yang terjadi seputar perayaan tahun baru masehi.

Kerusakan Pertama: Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan 'Ied (Perayaan) yang Haram

Perlu diketahui bahwa perayaan ('ied) kaum muslimin hanya ada dua yaitu 'Idul Fithri dan 'Idul Adha. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha”.”[2]

Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah menjelaskan bahwa perayaan tahun baru itu termasuk merayakan ‘ied (hari raya) yang tidak disyariatkan karena hari raya kaum muslimin hanya ada dua yaitu Idul Fithri dan Idul Adha. Menentukan suatu hari menjadi perayaan (‘ied) adalah bagian dari syari’at (sehingga butuh dalil).[3]

Kerusakan Kedua: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir

Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.

Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?”[4]

Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa yang beliau katakan benar-benar nyata saat ini. Berbagai model pakaian orang barat diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah telanjang. Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ini.

Ingatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, ”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”[5] [6]

Kerusakan Ketiga: Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru

Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini berasal dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari'atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun.

“Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama'ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat daripada menunggu pergantian tahun tanpa ada manfaatnya”, demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh aneh. Pensyariatan semacam ini berarti melakukan suatu amalan yang tanpa tuntunan. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari'atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan.

Jika ada yang mengatakan, “Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat (bermain petasan dan lainnya), mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik.” Maka cukup kami sanggah niat baik semacam ini dengan perkataan Ibnu Mas’ud ketika dia melihat orang-orang yang berdzikir, namun tidak sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang melakukan dzikir yang tidak ada tuntunannya ini mengatakan pada Ibnu Mas’ud, ”Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan.” Ibnu Mas’ud lantas berkata, “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak mendapatkannya.”[7]

Jadi dalam melakukan suatu amalan, niat baik semata tidaklah cukup. Kita harus juga mengikuti contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baru amalan tersebut bisa diterima di sisi Allah.

Kerusakan Keempat: Mengucapkan Selamat Tahun Baru yang Jelas Bukan Ajaran Islam

Komisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah ditanya, “Apakah boleh mengucapkan selamat tahun baru Masehi pada non muslim, atau selamat tahun baru Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ” Al Lajnah Ad Daimah menjawab, “Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu karena perayaan tersebut adalah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan dalam Islam).”[8]

Kerusakan Kelima: Meninggalkan Shalat Lima Waktu

Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na’udzu billahi min dzalik. Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.[9] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata, ”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[10] Oleh karenanya, seorang muslim tidak sepantasnya merayakan tahun baru sehingga membuat dirinya terjerumus dalam dosa besar.

Kerusakan Keenam: Begadang Tanpa Ada Hajat

Begadang tanpa ada kepentingan yang syar'i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”[11]

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat 'Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama'ah. 'Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”[12] Apalagi dengan begadang ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?!

Kerusakan Ketujuh: Terjerumus dalam Zina

Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi.

Kerusakan Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin

Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”[13]

Ibnu Baththol mengatakan, “Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut”.”[14] Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan disakiti dengan suara bising atau mungkin lebih dari itu?!

Kerusakan Kesembilan: Melakukan Pemborosan yang Meniru Perbuatan Setan

Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Padahal Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

Kerusakan Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga

Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang manfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”[15] Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”[16]

Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah, bukan dengan menerjang larangan Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir: 37). Qotadah mengatakan, “Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia.”[17] Wallahu walliyut taufiq. (pks pariaman selatan)



Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

www.remajaislam.com

KH. Abdullah Gymnastiar

Bagi saya 31 desember bukanlah sesuatu yang istimewa
Sama saja dengan hari-hari dan tanggal umumnya

Yang istimewa adalah yang mampu menjauhi segala hal yang mubazir, sia-sia apalagi maksiat

Yang istimewa adalah yang selalu mengisi waktunya dengan hal yang manfaat dan bisa menjadi amal soleh bekal kepulangannya

Kita tidak tahu kapan malaikat maut menjemput, benar-benar rahasia Allah, kita usahakan agar saat nyawa diambil, kita sedang melakukan perbuatan yang Allah ridhoi

Jangan sampai akhir hayat su'ul khotimah, mati dalam berbuat dosa/maksiat, jangan pula mati dalam ke sia-siaan

Dan kitapun harus sangat siap bila malam ini, jam berapapun ajal datang menjemput...

Mari kita pastikan selalu siap dengan amal-amal/perbuatan yg menghantarkan akhir hayat husnul khotimah

يَاأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّاوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (Qs ali imron 102) (dpc pks pariaman selatan)

Gubernur Minta Lahan Tuntas Hari Ini

Dana Jalur Dua Bypass Rp550 M Terancam Dialihkan
 
Sudirman, Padek—Gubernur Sum­bar Irwan Prayitno memberi tenggat waktu kepada Pemko Padang menuntaskan pem­be­ba­san lahan jalur dua Bypass pada hari ini. Jika tidak tuntas, dana Rp 550 miliar untuk pem­ba­ngu­nan jalur dua Bypass teran­cam dialihkan ke daerah lain.

“Saya berharap pembebasan la­han dapat dituntaskan sebelum be­­rakhirnya tahun ini. Saya ber­ha­rap Pemko bekerja ekstra keras agar proyek pembangunan jalur dua Bypass itu dapat tetap ter­wu­jud,” kata Gubernur Sumbar Ir­wan Prayitno kepada Padang Ekspres akhir pekan lalu.

Dia menyebutkan, dari lapo­ran Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar, pembebasan lahan sudah hampir rampung dan diperkirakan akhir tahun ini dapat dituntaskan. “Informasi yang saya terima begitu,” kata Gubernur.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, Nowizar menuturkan, bila ganti rugi lahan tuntas, pembangunan fisik baru dapat dilakukan pada awal tahun 2013.

“Pemerintah Korea Selatan selaku pemberi hibah mem­berikan persyaratan bagi Sum­bar agar persoalan tanah tun­tas terlebih dahulu, baru dana pembangunan jalan Rp 550 mi­liar mereka kucurkan,” ujar­nya.

Nowizar berharap mas­ya­rakat di sekitar Bypass men­du­kung rencana ini. “Kan sayang ka­lau nilai investasi sebesar itu dilewatkan begitu saja. Kami minta Pemko mempercepat penuntasan ganti rugi lahan belum dibebaskan antara Lu­beg sampai Teluk Bayur. Ka­mi juga berharap ber­ko­ordinasi dengan Lantamal yang te­rim­bas pembangunan jalan itu,” pinta Nowizar.

Kabag Pertanahan Setko Padang, Desmon Danus me­nga­takan, camat, lurah dan tim pembebasan lahan sudah door to door ke rumah masyarakat menuntaskan ganti rugi lahan. Dari 800 bangunan liar harus dibongkar dari Kototangah hingga Pauh, hanya 82 ba­ngunan liar yang belum ada ke­se­pakatannya. Artinya, Pemko telah menuntaskan 90 persen.

Insya Allah kami dapat menyelesaikannya. Tim telah di­kerahkan untuk me­nun­taskan  pembebasan lahan pada akhir tahun ini,” tutur­nya.
Khusus untuk pembebasan lahan dari Lubeg ke Teluk Bayur tak ada persoalan. Ha­nya 1 dari 24 persil lagi yang harus dibebaskan. “Kami terus berupaya menuntaskan pem­be­basan lahan sesuai tenggat waktu,” tukasnya.

Desmon mengatakan bah­wa upaya terakhir yang akan ditempuh adalah ke pe­nga­di­lan. “Namun sebelum itu dila­kukan, tentu harus ada dulu pembicaraan seluruh tim un­tuk tindakan apa yang akan dilakukan guna pen­ye­le­saian­nya,” ujarnya.

Seperti diberitakan se­belumnya, pembangunan yang menelan dana Rp 550 miliar akan dilengkapi lokasi pen­daratan darurat sepanjang 3 km. Pada bagian itu tidak di­pasang median jalan namun hanya di pasang marka jalan. Untuk titik itu, tiang listrik kabelnya di bawah tanah. Lo­kasi pendaratan darurat itu direncanakan dari simpang Du­ku hingga simpang Ba­lai­baru. (ayu)

Padang Ekspres • Senin, 31/12/2012 11:14 WIB

Empat Daerah Diterjang Banjir

Pessel Terparah, 800 Rumah Terendam, 10 Tiang Listrik Tumbang

 Painan, Padek—Cuaca ekstrem di Sum­bar terus menebar bencana. Badai disertai hu­jan deras sejak Sabtu (29/12) malam hing­ga Minggu (30/12) pagi, menyebabkan ban­jir di empat daerah; Pesisir Selatan, Pa­dang, Pasaman Barat dan Agam. Dari ke­empat daerah itu, Pesisir Selatan (Pessel) terparah.

Sekitar 800 rumah terendam banjir dan 10 tiang listrik tumbang. Pasokan listrik dari Gardu Induk (GI) Bungus Padang ke Pes­sel, terputus. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Sepuluh tiang listrik yang tertimpa po­hon itu terjadi di Kampung Sungai Lun­dang, Kenagarian Taratak Sungai Lundang, Ke­­camatan Koto XI Tarusan. Tiang listik yang tumbang itu, dua di antaranya patah dan delapan lainnya roboh. Hingga berita ini diturunkan, petugas PLN masih mela­ku­kan perbaikan.

Manajer PLN Ranting Painan, Darmalis mem­benarkan pasokan arus listrik dari GI Bungus Teluk Bayur terputus.

Akibatnya, enam kecamatan di bawah ranting Painan gelap gulita. “Butuh waktu lama memulihkan kembali pasokan listrik. Sebab, dari 10 tiang itu, dua di antaranya patah,” jelasnya.

Pasokan listik untuk ranting Painan yang meliputi enam kecamatan, kini dipasok dari ranting Balaiselasa. Namun, pasokan listrik hanya bisa dilakukan hingga Minggu (30/12) pukul 16.00 WIB. “Mudah-mudahan, jaringan dan tiang yang roboh ini cepat diperbaiki,” harapnya.

Enam kecamatan itu meliputi Koto XI Tarusan, Bayang, Bayang Utara, IV Jurai Batang Kapas dan Sutera.

Badai disertai hujan deras juga merendam 800 rumah di dua kecamatan. Di Kecamatan Linggo Sari Baganti, banjir merendam tiga nagari; yakni Nagari Laganhilia, Laganmudiak dan Pungasan. Di tiga nagari ini, 750 rumah terendam.

Sedangkan di Kecamatan Koto XI Tarusan, merendam 50 unit rumah di Kampung Duku Utara, Duku Selatan, Nagari Duku, Cumate (Nagari Ampang Pulai) dan Kampuang Pansua.

“Lima kampung ini memang sudah menjadi langganan banjir. Sebentar saja hujan deras, air langsung naik. Saat ini (pagi kemarin, red) sudah setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Nila, 34, warga Nagari Duku yang tetap bertahan di rumahnya bersama tiga anaknya.

Minsar, 54, warga kampung Duku, mengatakan, banjir di nagarinya hanya bisa diatasi bila saluran pembuangan air dikeruk. Banjir juga merendam ruas jalan negara.

Begitu pula Kecamatan Linggo Sari Baganti. Dari tiga nagari yang terendam banjir, terparah di Nagari Laganmudiak dan Laganhilia. Tinggi air mencapai dada orang dewasa.

“Saya bersama empat anak memilih tetap bertahan di rumah sambil mengumpulkan barang-barang yang terendam untuk dipindahkan ke tempat aman. Biasanya, banjir akan cepat surut,” kata Ali Akbar, 54, warga Laganmudiak.

Kabid Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Jamualudin mengatakan, sebagian besar warga tetap bertahan di rumah. Sebagian lagi mengungsi ke rumah tetangga. “Ada sekitar empat ribu jiwa terkena banjir,” katanya.

BPBD belum bisa memprediksi besar kerugian karena sedang dilakukan penghitungan. “Yang jelas tidak ada rumah yang hanyut, begitu pula jembatan dan jalan tidak ada yang putus,” ujarnya

Padang Ekspres • Senin, 31/12/2012 11:22 WIB

PKS, BENCANA , DAN REALITA




   Lubuak Laweh, masih terasa goncangannya, dan terngiang di telinga kita bencana gempa yang melanda Sumbar, begitu banyak korban bergelimpangan, membuat hati kita pilu, namun dibalik semua yang terjadi selalu ada hikmah yang layak kita serap. 
     Bicara Bencana alam, tentu kita masih bisa bangga dengan solidaritas bangsa yg masih terjaga, apapun motifnya, faktanya relawan saat bencana begitu banyak yang datang membantu, tak terkecuali Relawan PKS.
       Khusus yang satu ini memang agak unik, karena dimana ada bencana disitu ada relawan PKS , ini bedanya PKS,  dalam tindakan sosial tidak mesti menununggu jadwal kampanye untuk turun kemasyarakat, seperti yang jamak dilakukan oleh parpol lain, sehingga NGO- NGO dalam & luar negri sangat terbantu dengan bermitra bersama PKS, karna kerjanya yang nyata, transparan dan bernapas panjang membuat NGO - NGO percaya sama PKS.
       Bencana yang berderetan menimpa SUMBAR  seperti Gempa, Tsunami mentawai, Galodo Pesel, Galodo Pasaman, dan Solok, banjir Bandang Padang , dll tak dapat di pungkiri PKS tampil terdepan dalam membantu masyarakat, tidak penting apakah  daerah bencana adalah basis parpol lain bahkan keluarga pengurus parpol lain, yang jelas PKS untuk semua,, inilah sebuah pandangan dan cerminan dari kader PKS , mereka mempunyai kerja nyata untuk membantu masyarakat, untuk membangun peradaban demi Indonesia yang sejahtera,,,,!!

      Terlihat jelas PKS bukanlah partai simbol, dimana ada bencana, terlihat hanya benderanya saja,, tapi partai solid ,simbol dan solid jelas beda, namun kita layak heran dengan masyarakat yang melihat bahkan merasakan bedanya PKS dengan yang lain, masih berkata " partai itu sama saja ", tapi biarlah mungkin mata mereka tertutup ketika fajar oleh kertas biru bergambar pahlawan " Gusti Ngura Rai "
         Semua kerja keras mereka kader PKS dalam konteks dakwah ini akan dinilai ibadah disisi Allah SWT.

 ( By : M Say Abi Tuangku )

Laba 141 BUMN Tahun Ini Tembus Rp 128 Triliun

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Jumat, 28/12/2012 15:41 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame
Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Perolehan laba atau keuntungan dari 141 BUMN di Indonesia mencapai Rp 128,006 triliun di tahun ini. Perolehan laba ini naik 10,69% dibandingkan laba 2011 yang nilainya Rp 115,641 triliun.

Sekretaris Kementerian BUMN Wahyu Hidayat mengatakan, pencapaian laba 141 BUMN tahun ini masih di bawah target yang ditetapkan sebesar Rp 137,874 triliun.

"Prognosa laba tahun 2012 hanya tercapai 92,84% dari target RKAP," tutur Wahyu saat membacakan proyeksi BUMN 2012 di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Dari pencapaian laba BUMN tersebut, laba tertinggi disumbang oleh sektor perbankan yang telah tercatat di bursa saham. Nilai laba bank-bank BUMN mencapai Rp 43,829 triliun.

Kemudian disusul oleh perusahaan non perbankan yang listing atau tercatat di bursa saham dengan nilai laba mencapai Rp 33,032 triliun.

Penyumbang terbesar lainnya adalah Pertamina dan PLN dengan total laba keduanya mencapai Rp 26,850 triliun. "Laba Pertamina yaitu Rp 23,946 triliun naik dari tahun 2011 yang hanya Rp 21,192 triliun," tambahnya.    (pksparsel)

Kirim Surat ke Dahlan Iskan, Jokowi Ingin Beli PPD


Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Jumat, 28/12/2012 16:22 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame
Foto: Wiji-detikFinance
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah mengirin surat ke kantor Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menyatakan minatnya membeli perusahaan bus pelat merah yaitu Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Achiran Pandu Djajanto mengatakan, pihak Kementerian BUMN sudah mendapatkan surat dari Jokowi tersebut.

"Dua hari lalu kami terima surat dari Gubernur DKI yang minta agar PPD dibeli DKI Jakarta," kata Pandu saat pemaparan kinerja proyeksi BUMN tahun 2012 di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Pada surat tersebut dijelaskan, PPD nantinya akan digunakan untuk mendukung operasional bus TransJakarta. Namun Pandu tidak menyebut berapa besar penawaran yang diajukan Jokowi untuk mengambil alih PPD dari Kementerian BUMN.

"Kita punya estimasi nilainya. DKI punya nilai tawar. Kita beri kesempatan ke DKI," tambahnya.

Beberapa waktu yang lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku dalam waktu dekat malah akan melikuidasi PPD. Dia menyatakan aset dari perusahaan ini yang berupa bus akan diambil alih oleh Perum Damri dan aset berupa tanah akan dilelang.

"PPD mau dilikuidasi, asetnya akan diserahkan ke Damri, dilikuidasi dalam pengertian dimasukkan ke Damri," tutur Dahlan.

Mantan Dirut PLN ini menargetkan proses likuidasi perusahaan ini akan tuntas pada akhir tahun.



(feb/dnl)  (pksparsel)

Dahlan Iskan: 2013 Adalah Tahun Kerja yang sangat menantang



Suhendra - detikfinance
Senin, 31/12/2012 10:16 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame
Jakarta - Tahun 2013, bagi BUMN tetap saja tahun plus-minus. Harga sawit, karet, dan hasil tambang masih belum akan membaik. Perusahaan-perusahaan BUMN di sektor sektor komoditi primer ini masih akan berat.

Padahal sektor ini sangat besar di BUMN. Tapi begitulah komoditi: punya siklus naik-turunnya sendiri. Tapi dibilang terlalu berat juga tidak. Hanya saja tidak lagi bisa diandalkan untuk memupuk pundi-pundi dividen.

Yang masih akan terus hebat adalah sektor perbankan, industri semen, dan telekomunikasi. Program Bank Mandiri untuk menyatu dengan Taspen dan Pos Indonesia akan menandai perkembangan bank itu di tahun 2013. Bahkan kalau ada langkah lebih radikal dari itu pun akan didukung. Demikian juga Bank Rakyat Indonesia. Beberapa aksi korporasi besarnya akan dilakukan tahun 2013. Dua bank ini memiliki dukungan teknologi yang sangat kuat.

Sektor telekomunikasi juga terus didorong untuk melakukan ekspansi, termasuk ke luar negeri. PT Telkom Indonesia dengan anak bongsornya, PT Telkomsel, kini memiliki kemampuan yang luar biasa untuk bisa diandalkan. Demikian juga industri semen. PT Semen Indonesia sudah resmi berdiri minggu lalu. Dengan demikian PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan PT Thang Long Vietnam kini menjadi anak perusahaan PT Semen Indonesia.

Di sektor layanan publik tahun 2013 juga memiliki arti khusus. PT Pupuk Indonesia yang merupakan induk dari PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, dan PT Petrokimia Gresik melakukan perubahan besar di bidang sistem pendistribusian pupuk. PT Pupuk Indonesia melakukan rayonisasi tanggung jawab penyaluran pupuk.

Masing-masing anak perusahaan mempunyai wilayah tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak seperti dulu, pupuk dari satu pabrik bisa ke daerah mana pun. Akhirnya terjadi saling serang, saling tumpang tindih, dan saling salah-menyalahkan. Dulu, bisa saja di suatu daerah pupuknya berasal dari berbagai pabrik. Padahal semua pabrik itu BUMN. Namun dengan kendali holding sekarang ini, pembagian wilayah bisa dilakukan.

Di libur hari Natal pekan lalu, saya melakukan pengecekan ke kios-kios pupuk di daerah Sleman. Saya sengaja berkunjung diam-diam, tidak memberi tahu lebih dulu dan tidak didampingi staf. Saya ingin mengecek langsung apakah rayonisasi tanggung jawab penyaluran pupuk tersebut bisa berjalan baik. Mumpung hari-hari ini adalah hari-hari petani sangat memerlukan pupuk.

Hasil rayonisasi ini sangat baik. Tidak ada lagi penimbunan pupuk di satu daerah dan kekurangan pupuk di daerah lain. “Sekarang tidak ada lagi pupuk selundupan,” ujar pemilik kios pupuk di desa Krapyak, Sleman. Dia sendiri tidak berani menyelundupkan pupuknya ke desa lain. “Takut izin saya dicabut oleh Pupuk Indonesia,” ujarnya.

Saya sangat menghargai ide rayonisasi tanggung jawab penyaluran pupuk ini. Dengan rayonisasi ini, bisa jelas diketahui siapa yang bersalah. Misalnya bila terjadi kelangkaan pupuk di suatu daerah. Para tengkulak yang selama ini mendapat keuntungan dari penimbunan pupuk memang akan kehilangan obyekan.

PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), tahun 2013 juga masih akan jadi sorotan. Bahkan sorotan itu kemungkinan akan lebih keras. Ini karena di tahun 2013, PT KAI mulai melakukan pembenahan KRL di Jabodetabek. Di KRL ini, setiap perubahan akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa.

Saya sangat terkesan dengan strategi pembenahan PT KAI ini. Dua tahun terakhir ini fokus pembenahan KAI adalah untuk kereta api rute jarak jauh. Bukan KRL. Memang KRL dibenahi juga, tapi tidak sehabis-habisan pembenahan kereta api jarak jauh. Mengapa? Begitulah memang strateginya. Bagi yang ingin belajar mengenai strategi manajemen baik juga diceritakan di sini.

Bagi manajemen yang biasa-biasa saja, tentu akan langsung membenahi KRL dulu. Dengan membenahi KRL, direksinya akan cepat mendapat pujian dan terhindar dari segala caci-maki. Tapi direksi PT KAI tidak tergoda dan tidak tergiur oleh pikiran jangka pendek seperti itu. Direksi PT KAI pilih membenahi dulu rute jarak jauh. Memang caci-maki terus bertubi-tubi dari pengguna jasa KRL, tapi direksi PT KAI teguh pendirian untuk tetap pada strateginya.

Alasannya sangat baik: rute jarak jauh adalah sektor yang bisa dipakai untuk memupuk modal. Hasil rute jarak jauh bisa memperkuat keuangan perusahaan. Ini terbukti. Meski jumlah penumpang turun (karena tidak boleh lagi ada yang berdiri), tapi penghasilan perusahaan naik. Dengan demikian pelayanan juga bisa lebih baik: semua penumpang mendapat tempat duduk.

Dengan modal itu maka PT KAI kini lebih memiliki kekuatan untuk melakukan pembenahan KRL. Kereta api jarak-jauh sudah tidak terlalu membebani pikiran direksinya. Tahun 2013 konsentrasi direksi bisa lebih fokus ke KRL.

Kalau yang dibenahi dulu adalah KRL, maka direksi akan memikul dua beban sekaligus. Pembenahan KRL tidak bisa memperkuat keuangan perusahaan. Akhirnya KRL sendiri tetap sulit dan rute jarak jauh juga tidak tertangani. Ini karena KRL, ditangani sebaik apa pun, tidak akan bisa menghasilkan modal yang besar bagi pembenahan seluruh rute kereta api Indonesia.

Maka tahun 2013 adalah tahun bagi KRL: stasiun-stasiun dibenahi, emplasemen ditambah, sinyal diperbaiki, kereta ditambah.

BUMN pangan juga harus bekerja keras di tahun 2013. PT Sang Hyang Seri (SHS) baru memulai proyek pencetakan sawah baru besar-besaran di Ketapang, Kalbar. PT Pertani akan berubah total dengan mulai konsentrasi pada pascapanen. Gudang-gudang Pertani akan dilengkapi dengan mesin pengering gabah secara besar-besaran. Dengan demikian kehadiran PT Pertani benar-benar dirasakan oleh petani dan kehadirannya memiliki arti yang strategis.

PT Berdikari, tahun 2013 juga memulai kerja sesungguhnya untuk mengatasi kekurangan sapi di dalam negeri, baik sapi potong maupun sapi anakan. Dan PTPN XII, akan habis-habisan memulai sejarah baru bagi Indonesia: menanam sorgum dalam jumlah yang belum pernah terjadi dalam sejarah kita.

Sorgum ini akan ditangani dengan pendekatan sains modern bersama PT Batantekno. Mulai dari bibitnya sampai ke soal pascapanennya. Kini sedang dirancang penanaman sorgum di Atambua NTT yang mengandalkan sains itu. Termasuk akan diproduksi “permen sorgum” untuk makanan ternak. “Permen” ini akan sangat mudah dikirim ke mana-mana untuk mempercepat penggemukan sapi.

Begitulah. Tahun 2013 adalah tahun kerja yang akan sangat menantang! Karena itu, seorang direksi BUMN mengusulkan agar angka 13 tidak perlu dipakai. Kita sebut saja tahun depan adalah tahun 2012-B!
(pks parsel)

PKS DIY Gelar Muskerwil

Senin, 31 Desember 2012


YOGYA - Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DIY menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil)di Gedung Olahraga SMPIT Abu Bakar Ash Shidiq, Yogyakarta, Minggu (30/12/2012).
Ketua DPW PKS Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr Sukamta menjelaskan dalam Musyawarah Kerja Wilayah menjelaskan pandangan masyarakat terhadap partai politik semakin pesimis, namun tidak ada alternatif pilihan lain untuk menentukan masa depan negara kecuali melalui pemilihan umum (pemilu).
"Rakyat tidak ada pilihan lain selain memilih calon pemimpin lewat pemilu. Hanya partai politik yang memiliki hak untuk ikut dalam pemilu." ujar Sukamta melalui keterangan tertulisya.
Sukamta menambahkan partai politik memiliki tanggung jawab yang besar untuk membawa perubahan negara pada kondisi yang lebih baik. Tidak perlu menganggap parpol lain sebagai musuh, karena tantangan sesungguhnya ada pada diri sendiri.
"Semua parpol sah memiliki amanah yang tidak mudah, dan kita tidak perlu melihat partai lain sebagai musuh atau lawan. Lawan utama kita justru ada pada diri sendiri." tambahnya.
Sukamta menambahkan Muskerwil ini sebagai 'peluit' bagi semua kader untuk memulai kerja-kerja dengan orientasi perubahan masa depan Indonesia menuju arah yang lebih baik. (krjogja) (pksparsel)

Ini 2 Pesan Presiden PKS untuk Dahlan Iskan

Islamedia - Dahlan Iskan memenuhi undangan PKS untuk hadir dalam acara Refleksi Akhir Tahun di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Tampil dengan atribut khasnya, Dahlan berkesempatan menyampaikan sambutan akhir tahunnya. Ia menekankan tentang adanya perkembangan kebudayaan baru, bahwa kemajuan bangsa di masa depan, akan dipicu oleh individu-individu atau pribadi-pribadi yang berkehendak untuk maju.

Selepas Dahlan berbicara, Ketua Umum DPP PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang berperan memandu acara pada sesi tersebut, segera angkat suara.

"Kalau pribadi-pribadi yang maju, kunci utamanya adalah pendidikan. Buta huruf dan ketidaktersediaannya sarana pendidikan adalah penghambat kemajuan," tutur Luthfi.

Ketua DPP PKS itu selanjutnya mengungkapkan bahwa dana terbesar potensial ialah dana CSR dari BUMN.-BUMN.

"Maka bagaimana kalau dana-dana CSR BUMN digunakan untuk membangun sarana pendidikan dan memberantas buta huruf. Dengan demikian akan tampil generasi yang punya skill dan excellent di negeri kita," urai Luthfi memberi pesan.

Dahlan sendiri pernah menuliskan secara khusus tentang PKS (waktu itu masih bernama Partai Keadilan) pada tahun 1998. Dalam tulisan yang terbit tanggal 21 September 1998, Dahlan selaku Direktur Jawa Pos kala itu, menuliskan essay yang kemudian tersebar luas dengan judul "Massa Santun di Dunia yang Bergetah". Berikut petikannya:

Waktu mereka tiba maupun waktu mereka bubar tidak terjadi kegaduhan atau hiruk pikuk. Semuanya berlangsung rapi dan tertib. Dari jalannya acara terlihat mereka adalah kelompok yang sangat terorganisasi.

Seorang wartawan ‘nyeletuk’ bahwa mereka inilah kelompok reformis sejati. Maksudnya barangkali, karena usia mereka umumnya masih muda, maka mereka bukanlah kelompok yang pernah terkena getah pemerintahan orde baru. Mereka memang para aktivis masjid kampus, yang selama orde baru bertekad tidak mau kemana-mana , karena melihat dimana-mana sudah penuh dengan getah. Yang kita tunggu, bagaimana ketika mereka bertekad untuk berkiprah di panggung politik, yang bukan hanya banyak getah lama tapi juga akan muncul getah-getah baru...


Empat belas tahun berlalu, Dahlan Iskan pun kini duduk di dalam lembaga eksekutif, kabinet pemerintahan, sebagai Menteri BUMN.

"Semoga Pak Dahlan tidak ikut-ikutan terkena getah ..." ujar Luthfi berpesan. [ismed/suin

Perkuat Ketahanan Keluarga, PKS Gelar Family Expo

Islamedia - Di penghujung tahun 2012, Jakarta hadir dengan berbagai macam permasalahan, mulai dari banjir, kemacetan, pemukiman dan pengangguran, yang menjadi PR Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk segera diselesaikan. Masalah keluarga juga menjadi masalah krusial yang harus mendapat perhatian khusus Gubernur DKI, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian dan kenakalan remaja (tawuran, narkoba,pornografi).

Kasus perceraian di DKI Jakarta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut data dari pengadilan Agama, kasus perceraian perbulan mencapai 745 kasus, atau terjadi 25 kasus perceraian keluarga setiap harinya. Sementara data dari Komisi Nasional Perempuan terjadi 105.103 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 96 persennya adalah masalah keluarga.

Menurut Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) DKI Jakarta Iceu Hernawati, inti dari semua permasalahan dalam keluarga adalah lemahnya faktor kekokohan keluarga  yang seharusnya menjadi pondasi terkuat bagi anggota keluarga. Ketahanan keluarga menjadi rapuh karena tiap-tiap anggota keluarga sibuk dengan permasalahannya masing-masing.

Oleh karena itu, dalam rangka memperkuat ketahanan keluarga, Bidpuan DPW PKS DKI Jakarta melaksanakan berbagai program pemberdayaan perempuan diantaranya Pos Wanita Keadilan (Pos WK) dan Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Kader perempuan PKS hadir di tengah-tengah masyarakat dengan menggelar berbagai seminar dan penyuluhan tentang keluarga. Kader PKS juga  bekerja sama dengan para penggerak PKK untuk mensosialisasikan nilai-nilai kebaikan sebuah keluarga dan  menjembatani perselisihan yang terjadi antar anggota keluarga.

"Kita terjun langsung ke masyarakat dan mengupas berbagai problematika dalam keluarga beserta solusinya. Hal ini kita lakukan untuk memperkuat pondasi keluarga, karena keluarga adalah basis dari sebuah masyarakat. Bila keluarga di Jakarta mengalami perbaikan dengan pemahaman konsep Pengarusutamaan Keluarga (PUK), yaitu menempatkan anggota keluarga sesuai peran dan fungsinya  masing-masing, maka keluarga-keluarga di Jakarta akan mengalami perbaikan dan berdampak pada perbaikan di masyarakatnya, untuk kemudian terjadi perbaikan di seluruh wilayah DKI Jakarta," urai wanita yang akrab dengan sebuta Iceu ini.

PKS sendiri telah memiliki 462 Pos WK di seluruh DKI Jakarta, dan 68 diantaranya telah menjadi Pos Ekonomi Keluarga (Pos EK) yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi masyarakat perempuan.


Family Expo

Menutup tahun 2012, Bidpuan DPW PKS menggelar Family Expo yang melibatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat, Ahad (30/12) di bilangan Pulogadung. Acara ini digelar dalam rangka memperkuat konsep PUK dan mensosialisasikan Pos WK dan RKI kepada masyarakat, sekaligus mengisi akhir tahun dengan kegiatan yang berguna bagi keluarga-keluarga di Jakarta.

Pada acara ini digelar berbagai kegiatan antara lain: Pemberian bantuan 42.000 buku untuk anak-anak Jakarta, Anugerah ibu teladan, Talk show "Menjadi Keluarga Pintar", Talk show "Problematika remaja", Konseling gizi dan perkembangan anak, Pelatihan handycraft dari bahan planel, Lomba busana muslimah, Lomba membuat masakan dari singkong, Lomba membuat surat cinta untuk istri, Lomba jalan sehat, Lomba mewarnai bersama ayah, Kuis keluarga, Penyuluhan kesehatan lansia, Pentas seni Islam, Bazar dan Ice cream party. Acara digelar di 12 titik  di DKI Jakarta, antara lain di Kecamatan Cengkareng, Tanah Abang, Mampang, Pasar Minggu, Koja, Pademangan, Tanjung Priuk, Jatinegara, Cipayung dan Pulogadung.

"Dengan adanya semarak Family expo ini diharapkan masyarakat lebih mengenal keberadaan Pos WK dan RKI, dan menjadi wadah bagi mereka untuk untuk memperkuat ketahanan keluarga," tutup Iceu.

Minggu, 30 Desember 2012

Kampanye Terselubung Ala Mukhlis Rahman

Written By oyong liza on Kamis, 

29 Desember 2012 | 21:06


     Banyaknya Baliho dan spanduk Mukhlis Rahman Wako Pariaman menjelang Pilkada mendapat sorotan tajam dari beberapa tokoh masyarakat. apalagi Baliho tersebut hanya memajang Kodaknya sendiri,"Walikota dan Wawako adalah dwi tunggal, baliho dan spanduk musti tepat peruntukannya." ujar Yulius Danil,Anggota DPRD Kota Pariaman.

     Yulius Danil (YD) menukuk," Penggunaan anggaran musti jelas untuk baliho, jangan sampai ajang jelang Pilkada ada maksud-maksud terselubung. dia kan Walikota, sudah terkenal, tunjukan kinerja." ujar YD dengan ekspresi tenang.  

       Senada dengan YD ,Bakhrizal, tokoh masyarakat Pariaman utara beranggapan," ini ada maksud kampanye terselubung,kan jelang Pilkada,balihonyo besar-besar lagi." ujarnya sengit.

     "coba lihat himbauan Baliho itu (sembari menunjuk sebuah baliho) , 20 meter dari baliho tersebut sampah berserakan, kan tidak kinerja yang ia tunjukan. masyarakat tak perlu dihimbau dengan seruan baliho, tapi dengan aksi nyata." tukuk Bakhrizal serius.

      Dipalanta samping BPD, hal tersebut memang jadi pembicaraan. Baliho mukhlis dengan gigi putih cemerlang mengkilat terlihat sumringah dimana-mana, "padahal setahu saya Mukhlis sehari-harinya jarang senyum, apalagi tertawa." kata orang dekat Mukhlis yang enggan disebutkan namanya.

     Pilkada yang semakin dekat berbagai cara dilakukan . namun yang elegan dan mengena jualah yang melekat dihati masyarakat. Jokowi ketika Pilkada Solo untuk jabatan kedua tak kampanye sekalipun,apalagi memasang Baliho yang tentu memakan uang Rakyat. Jokowi tetap menang, bahkan dengan Prosentase yang sangat Wah . ia berbuat demi rakyat, mencintai rakyat, sehingga tanpa dimintapun masyarakat dengan militansi Spartan tetap mendukungnya.

      Incumbent yang gagal memimpin acap gamang menghadapi Pilkada, Foke contoh segar baru-baru ini. mancaragam cara ia lakukan untuk meningkatkan elektabilitas tetap punah oleh gempuran arus perubahan yang dibawa Jokowi. koalisi Gemuk Parpol besar pun tak bisa menolongnya.

      "Mukhlis yang hingga kini masih berstatus Tersangka dalam kasus markup tanah, sudah sampai kemana-mana kami laporkan,bahkan surat ke Presiden RI sekalipun. ia mustinya ditahan dan disidangkan . " ujar Bang Sol menanggapi lambannya penegak hukum menyidangkan Mukhlis Rahman yang berstatus tersangka dalam kasus dugaan Markup tanah yang hingga kini tak jelas duduk perkaranya.

catatan Oyong Liza Piliang

(pks parsel)